Berita Ekonomi - Informasi yang cukup
memprihatinkan ini disampaikan oleh Lukman Mahfoedz selaku Ketua Umum Indonesia
Petroleum Asscociation (IPA). Lukman menjelaskan bahwa cadangan minyak di
negara kita saat ini hanya tersisa 52% yang berarti cadangan sebesar itu tidak akan
cukup untuk menutup produksi tahun berjalan.
Lukman
menjelaskan juga bahwa penyebab ini terjadi karena melemahnya kegiatan
eksplorasi dan hampir habisnya prospek
minyak dan gas yang mudah terjangkau
dengan biaya murah.
Namun
dibalik itu, meski cadangan minyak rendah, namun cadangan gas di negara kita
saat ini ada diangka 127%. Dengan adanya cadangan gas ini, Lukman pun menyakini
bahwa para pelaku industri di sektor migas akan mampu untuk menambah
produksi migas untuk keperluan dalam negeri di tahun - tahun yang akan datang. "Tantangan utama industri migas adalah
upaya menaikkan produksi minyak dan meningkatkan kegiatan eksplorasi," ujar Lukman.
Seperti
yang sudah tercatat bahwa puncak produksi minyak dalam negeri yaitu pada tahun
1995 dengan angka produksi rata - rata mencapai 1,6 juga barel dalam satu hari,
namun produksi minyak Indonesia akhirnya mengalami penurunan meskipun cepatnya
penurunan tersebut sudah ditahan hingga 3 sampai 5 persen.
Lalu,
cadangan minyak baru yang telah ditemukan kembali di Indonesia terjadi pada
tahun 2012 yang lalu, yaitu sebesar 260 juta barel minyak atau berkisar 14
persen dari total ditemukannya cadangan minyak baru di Asia Tenggara.
Analisa kasus:
Permasalahan yang terjadi
terhadap Indonesia adalah cadangan bahan bakar minyak di Indonesia hanya
tersisa 52% saja. Hal ini merupakan
sebuah masalah yang cukup besar karena sisa tersebut tidak dapat memenuhi
kebutuhan kita sampai dengan akhir tahun. Ini merupakan akibat dari melemahnya
kegiatan eksplorasi dan hampir habisnya prospek
minyak dan gas yang mudah terjangkau
dengan biaya murah.
Meskipun demikian, cadangan
minyak yang berada dinegara kita masih tersimpan sekitar 127%. Dengan demikian,
para pelaku industri di sektor migas akan mampu untuk menambah
produksi migas untuk keperluan dalam negeri di tahun - tahun yang akan datang. Tantangan utama dalam industri migas adalah
upaya menaikkan produksi minyak dan meningkatkan kegiatan eksplorasi.
Tercatat puncak produksi minyak dalam negeri yaitu pada
tahun 1995 dengan angka produksi rata - rata mencapai 1,6 juga barel dalam satu
hari, namun produksi minyak Indonesia akhirnya mengalami penurunan meskipun
cepatnya penurunan tersebut sudah ditahan hingga 3 sampai 5 persen. Lalu,
cadangan minyak baru yang telah ditemukan kembali di Indonesia terjadi pada
tahun 2012 yang lalu, yaitu sebesar 260 juta barel minyak atau berkisar 14
persen dari total ditemukannya cadangan minyak baru di Asia Tenggara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar