Senin, 17 November 2014

Kuartal Pertama 2013 : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hampir Mencapai Target

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia - Senin kemarin (06 Mei 2013) Badan Pusat Statistik merilis data yang memuat bahwa angka pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal pertama tahun 2013 ini yang berlandaskan pada PDB (Produk Domestik Bruto) ternyata berada pada angka 6,02%. Itu artinya, terjadi pertumbuhan yang hampir mendekati target yang diprediksi oleh beberapa pengamat yang memperkirakan di tahun ini ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 6,1%. Sebagai informasi tambahan, awal tahun 2012 lalu pertumbuhan ekonomi Indonesia berada para Rp. 633,2 Triliun dan kuartal pertama tahun ini menjadi Rp. 671,3 Triliun.

Tumbuhnya ekonomi Indonesia di awal tahun ini disebabkan dukungan hampir seluruh sektor, kecuali sektor pertambangan & penggalian yang justru terjadi penurunan 0,43%.Urutan pertumbuhan tertinggi berada di sektor pengangkutan dan komunikasi, yaitu sebesar 9,98% yang disusul oleh sektor keuangan, sektor real estate, dan sektor jasa perusahaan besar pada angka 8,35%.

Menurut beberapa pengamat ekonomi termasuk diantaranya adalah Lana soelistianingsih, Samuel Sekuritas, turut menyampaikan pendapatnya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal pertama tahun 2013 ini sedikit meleset disebabkan karena sektor ekspor yang masih terlantarkan yang justru mengalami defisit jika dilihat dari neraca perdagangan.

Hal ini terbukti sesuai data yang tercatat oleh BPS mengenai transaksi perdagangan pada kuartal pertama tahun 2013 ini mengalami defisit sejumlah USD $67,5 juta. Padahal kuartal pertama tahun 2012 mengalami surplus sebesar USD $2,7 Milyar.

"Penurunan ekspor lebih dipengaruhi faktor luar, yaitu perlambatan ekonomi dunia. Ini cukup mengkhawatirkan karena sisi impor, dalam tiga bulan terakhir, masih cenderung kuat walau sedikit tertahan," Ujarnya.

Di waktu yang sama indikator - indikator lain diprediksi masih tetap bisa menahan pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas angka 6. Misalkan dari sektor investasi, tercatat oleh Bada Koordinator Penanaman Modal (BKPM) ada kenaikan tingkat investasi 30,6% menjadi sekitar Rp. 93 Trilyun. Lana juga mengatakan bahwa tingkat konsumsi saat ini dipantau dalam kondisi yang masih stabil. Analisa kasus: 

Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal pertama tahun 2013 yang berlandaskan pada PDB (Produk Domestik Bruto) berada pada angka 6,02%. Yang artinya, terjadi pertumbuhan yang hampir mendekati target yang diprediksi oleh beberapa pengamat yang memperkirakan pada tahun 2013 yang lalu, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 6,1%. Sebagai informasi tambahan, awal tahun 2012 lalu pertumbuhan ekonomi Indonesia berada para Rp. 633,2 Triliun dan kuartal pertama tahun 2013 yang lalu berada pada sekitar Rp. 671,3 Triliun. Pertumbuhan ekonomi ini disebabkan karena adanya dukungan dari seluruh sector terkecuali sector pertambangan dan sector penggalian  yang menurun sekitar 0.43%. Urutan pertumbuhan tertinggi berada di sektor pengangkutan dan komunikasi, yaitu sebesar 9,98% yang kemudian disusul oleh sektor keuangan, sektor real estate, dan sektor jasa perusahaan besar pada angka 8,35%.
Pertumbuhan ekonomi kuartal pertama ini melesat juga diakibatkan karena sektor ekspor yang masih terlantarkan dan justru mengalami defisit jika dilihat dari neraca perdagangan. Ini terbukti dengan adanya data yang tercatat oleh BPS mengenai transaksi perdagangan pada kuartal pertama tahun 2013 lalu mengalami defisit sejumlah USD $67,5 juta. Padahal kuartal pertama tahun 2012 mengalami surplus sebesar USD $2,7 Milyar.
Pada indikator - indikator lain diprediksi masih tetap bisa menahan pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas angka 6%. Misalkan pada sektor investasi, tercatat oleh Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) akan mengalami kenaikan tingkat investasi 30,6% menjadi sekitar Rp. 93 Trilyun. Selain itu,  tingkat konsumsi saat ini dipantau dalam kondisi yang masih stabil.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar